Tikus Kantor Diduga Gelapkan Pajak Rp 3,3 Miliar di RSUD Sampang, GASI: Inspektorat Wajib Libatkan APH

Portal Nusantara News.id, SAMPANG | – Dugaan penggelapan pajak penghasilan (PPh) pegawai RSUD dr. Mohammad Zyn (RSMZ) Sampang terus mencuat. Seorang oknum pejabat berinisial W disebut-sebut menggelapkan setoran pajak senilai Rp 3,3 miliar sejak tahun 2023 hingga 2025. Dana yang semestinya masuk ke kas negara itu justru ditengarai berakhir di kantong pribadi.

Humas dan Marketing RSMZ, Amin Jakfar, membenarkan adanya temuan tersebut. Namun ia menegaskan, penanganan penuh berada di bawah kewenangan Inspektorat Sampang.
“Kasus ini murni ditangani Inspektorat,” katanya, Sabtu (20/09).

Meski demikian, hingga kini hasil audit belum disampaikan secara resmi kepada pihak manajemen rumah sakit.
“Kami hanya mengetahui ada dugaan penggelapan, berapa detail kerugiannya dan langkah lanjutan, itu wewenang Inspektorat,” tambahnya.

Saat dikonfirmasi via WhatsApp mengenai apakah dugaan penggelapan PPh ini hasil audit internal atau sudah berkoordinasi dengan Aparat Penegak Hukum (APH), Inspektur Sampang, Ari Wibowo Sulistyo, memilih bungkam tanpa memberikan penjelasan.

Sikap diam Inspektorat ini langsung mendapat sorotan dari Gerakan Aktivis Sosial Indonesia (GASI). Mereka menilai kasus sebesar ini tidak bisa hanya diselesaikan secara administratif.

“Kerugian negara mencapai miliaran rupiah, Inspektorat jangan tutup mata. Mereka harus melibatkan APH agar ada kepastian hukum dan publik tidak curiga kasus ini dikaburkan,” tegas salah satu koordinator GASI.

Wakil Ketua GASI, H. Sujai, juga mendesak agar Inspektorat tidak berjalan sendiri.
“Inspektorat wajib melibatkan APH dalam kasus dugaan penggelapan Rp 3,3 miliar ini. Inspektorat adalah APIP (Aparat Pengawas Internal Pemerintah) yang tugasnya membina dan mengawasi internal, tapi untuk dugaan tindak pidana harus melibatkan APH. Sinergi APIP dan APH sangat penting agar penanganan kasus tuntas dan transparan,” ucapnya.

Sementara itu, oknum W yang disebut sebagai aktor utama dalam dugaan penggelapan tersebut belum dapat dikonfirmasi. Upaya wartawan menghubunginya melalui telepon maupun pesan WhatsApp hingga kini tidak mendapat respon.(Pnn)

Exit mobile version