Portal Nusantara News.id, Bangkalan – Setelah melalui proses pencarian yang intensif selama hampir 24 jam, korban hanyut di Sungai Blega, Shohibul Qirom, seorang santri dari Pondok Pesantren Al Hamidiyah, akhirnya ditemukan.
Korban ditemukan dalam posisi tengkurap pada Rabu, 22 Januari 2025, sekitar pukul 13.30, tidak jauh dari lokasi kejadian, sekitar 500 meter dari titik awal korban dinyatakan tenggelam.
Pencarian korban dimulai pada Selasa pagi pukul 10.30 dan terus dilakukan hingga larut malam. Tim kembali melanjutkan pencarian pada Rabu pagi sekitar pukul 06.30 dengan menyisir aliran sungai. Berbagai elemen dikerahkan, termasuk masyarakat, relawan, TNI/Polri, BNPB, Basarnas, BPBD Jawa Timur, Muspika Blega, serta dukungan doa dari para alim ulama.
Korban ditemukan oleh masyarakat setempat di Desa Blega Morlaok, Pengarengan. Kepala Desa Kajjen, Muammar, menceritakan bahwa korban ditemukan di bawah tumpukan sampah dalam kondisi tengkurap.
“Kami mencurigai ada tumpukan sampah di aliran sungai. Setelah kami dekati dan periksa, ternyata korban berada di bawah lumpur dan tumpukan sampah tersebut. Alhamdulillah, korban berhasil kami temukan,” ujar Muammar, yang turut langsung ke lokasi pencarian.
Korban kemudian dievakuasi ke Puskesmas Blega untuk dibersihkan sebelum disalatkan di Pondok Pesantren Al Hamidiyah. Selanjutnya, jenazah dibawa ke rumah duka di Desa Durin Timur untuk dimakamkan.
Keluarga besar Pondok Pesantren Al Hamidiyah mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat dan pihak-pihak yang membantu pencarian korban.
“Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak, mulai dari TNI/Polri, Muspika Blega, BNPB, Basarnas, BPBD, hingga relawan yang tak kenal lelah mencari korban hingga ditemukan,” ujar Hendri, salah satu pengurus pondok pesantren.
Peristiwa ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat sekitar. Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bersama tentang pentingnya keselamatan saat berada di lingkungan perairan.(Pnn)
Haryadi