banner 728x250 banner 728x250

Bupati Sampang Jadi Sorotan: Proyek Rabat Beton Desa Kara Retak, Diduga Asal Kerja

banner 120x600
banner 468x60

PortalNusantaraNews.id, Sampang – Program pembangunan desa yang digagas pemerintah pusat kembali tercoreng oleh ulah oknum nakal di lapangan. Proyek rabat beton di Dusun Kara Timur, Desa Kara, Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, menuai sorotan publik lantaran kualitas pekerjaan yang dinilai asal-asalan.

Pantauan Portal Nusantara News di lokasi, proyek tanpa papan nama tersebut baru selesai dikerjakan beberapa hari, namun sudah mengalami retakan memanjang di berbagai titik. Anehnya, keretakan itu justru ditutup dengan tambalan aspal hingga tiga kali, seakan menjadi “kosmetik” untuk menutupi masalah kualitas.

banner 325x300

Salah satu warga berinisial Um menyayangkan kondisi tersebut.

“Sayang sekali Mas, pekerjaan rabat beton di Kara ini hanya formalitas, tanpa memperhatikan kualitas jangka panjang. Ketebalan cor di bagian tengah hanya sekitar 5–7 cm, sedangkan di pinggir 20 cm. Bahkan bekisting pinggirannya digali untuk mengejar ukuran. Sudah tiga kali ditambal pakai aspal, tapi tetap retak,” ujarnya. Pada Jum’at (03/10/25)

Warga menilai, proyek dengan anggaran lebih dari Rp 721 juta ini tidak sesuai spesifikasi standar pembangunan pemerintah.

Akibatnya, publik pun menilai citra Kabupaten Sampang tercoreng, meskipun Bupati Sampang H. Slamet Junaidi (H. Idi) selama ini dikenal sangat antusias mendorong pembangunan daerah.

“Ini sangat tega kepada Bupati. Beliau semangat membangun, tapi oknum pelaksana di bawahnya justru tidak amanah. Proyek ini hanya umur lima hari sudah retak. Kami berharap aparat penegak hukum bertindak tegas sesuai prosedur,” tambahnya.

Sementara itu, Camat Torjun R. Khairil Anwar saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp tidak memberikan tanggapan.

Warga menduga kuat adanya pengurangan kualitas material demi meraup keuntungan pribadi.

Karena itu, masyarakat meminta agar Inspektorat Kabupaten Sampang dan aparat penegak hukum (APH) segera turun ke lapangan untuk memeriksa langsung proyek yang dianggap merugikan masyarakat sekaligus mencederai nama baik Kabupaten Sampang.(Pnn)

banner 300x250
banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *