Portal Nusantara News.id, PAMEKASAN – Polres Pamekasan mulai memeriksa saksi-saksi terkait dugaan kasus bullying yang terjadi di SMPN 2 Pademawu pada Juli 2025 lalu.
Pemeriksaan dilakukan terhadap korban maupun terduga pelaku, yang masing-masing didampingi guru Bimbingan Konseling (BK) dan untuk sementara berstatus sebagai saksi.
Orang tua korban berinisial L mengungkapkan bahwa seluruh kronologi kejadian sudah disampaikan kepada penyidik. Menurutnya, proses pemeriksaan dilakukan dua kali, mulai dari pemanggilan pertama hingga kedua.
“Belum ada perdamaian. Anak saya tidak diperbolehkan pihak sekolah untuk memberitahu kejadian ini. Saya justru tahu dari teman saat videonya viral, lalu langsung lapor ke Polres Pamekasan,” tegas L saat ditemui di Mapolres Pamekasan.
L menuturkan, dirinya sempat kaget dan tidak bisa berkata-kata saat melihat video anaknya menjadi korban. Ia juga menolak upaya mediasi yang ditawarkan pihak sekolah.
“Saya tidak mau damai. Harus ada efek jera supaya tidak ada korban lainnya. Ini bukan sekali, dua kali. Yang baru terekam dan viral itu yang sekarang,” ungkapnya.
Pemeriksaan pertama terhadap korban dilakukan pada Senin (11/8/2025) selama sekitar tiga jam, dan pemeriksaan kedua pada Selasa (12/8/2025) juga memakan waktu serupa.
L menyebut, anaknya pernah mengeluh sakit dan tidak masuk sekolah setelah diduga dipukul oleh pelaku.
“Anak saya masih trauma sampai sekarang,” tutupnya.(Pnn)
