Bondowoso, Portalnusantaranews.id – Dalam upaya meningkatkan pendapatan di luar kegiatan rutin, Perum Perhutani KPH Bondowoso terus berinovasi.
Salah satunya adalah menggandeng investor untuk mengembangkan wisata alam dan budidaya tanaman Multi-Purpose Tree Species (MPTS), khususnya alpukat dan durian, di kawasan hutan.
Pada Selasa (19/11/2024), Administratur Perhutani KPH Bondowoso, Misbakhul Munir, mengundang sejumlah investor, termasuk pengusaha pengalengan ikan Hendry Efendi, untuk memaparkan rencana pengembangan tersebut. Acara berlangsung di ruang Sonokeling, Kantor Perhutani Bondowoso.
Hendry Efendi menyampaikan bahwa budidaya tanaman MPTS akan dilakukan dengan memanfaatkan kawasan hutan melalui konsep kolaborasi dan pemberdayaan masyarakat.
“Kami akan melibatkan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dalam pengelolaan kawasan ini. Selain itu, kami berencana mengembangkan wisata berbasis petik buah untuk menarik wisatawan lokal dan mancanegara,” jelas Hendry Efendi.
Konsep Wisata “DECADE” Hendry juga mengungkapkan rencana pengembangan wisata di Blok Kluncing, jalur strategis menuju Kawah Ijen dan Kawah Wurung, yang akan dinamakan “DECADE”.
Wisata ini mengusung konsep ramah lingkungan dan terintegrasi dengan program Ijen Geopark, menawarkan keindahan alam sekaligus pengalaman petik buah alpukat dan durian bagi wisatawan.
Dukungan Penuh dari Perhutani Administratur Misbakhul Munir bersama tim Pengembangan Bisnis (Bangbis) menyambut positif paparan tersebut.
“Rencana ini sangat menjanjikan. Dengan perpaduan wisata alam dan wisata petik buah, kami optimis program ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan meningkatkan perekonomian Bondowoso,” ujar Misbakhul.
Misbakhul juga menekankan pentingnya sinergi antara Perhutani, investor, dan masyarakat untuk memastikan keberlanjutan program ini.
Lokasi Pengembangan Rencana pengembangan wisata dan budidaya tanaman MPTS akan dilakukan di:
Wisata dan Petik Buah: Kawasan hutan RPH Kluncing (BKPH Sumber Wringin) dan RPH Tapen (BKPH Wonosari).
Budidaya Tanaman MPTS: RPH Kembang (BKPH Wonosari) dan RPH Wringintapung (BKPH Bondowoso).
Dengan konsep inovatif ini, diharapkan program pengembangan dapat memberikan manfaat luas, baik bagi Perhutani maupun masyarakat lokal.(SALSA)