Portal Nusantara News.id, Pamekasan – Ketua DPD LIRA Kabupaten Pamekasan, Slamet Riyadi, mengungkapkan keprihatinannya atas dugaan ketidaksesuaian dalam pengelolaan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Dana BOS di beberapa Madrasah Aliyah (MA) yang berada di bawah naungan Kementerian Agama Kabupaten Pamekasan. Minggu 19/01/25.
Menurut Slamet, banyak SPJ yang tidak sesuai dengan peruntukannya, bahkan ada yang belum selesai namun tetap dicairkan.
Dugaan ini mengarah pada adanya kongkalikong antara pihak lembaga dan Kementerian Agama setempat.
“Ini bukan hanya persoalan SPJ saja. Tim investigasi LIRA juga menemukan dugaan lainnya, seperti pemotongan dana PIP dan manipulasi jumlah siswa. Kami sangat prihatin melihat lembaga pendidikan seolah menjadi ladang bisnis oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab,” ujar Slamet Riyadi dalam keterangannya.
Untuk menindaklanjuti temuan ini, Slamet Riyadi bersama pengurus LIRA Pamekasan berencana melaporkan dugaan pelanggaran ini ke Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.
Mereka juga berkomitmen untuk mengawal proses hukum ini hingga tuntas dengan melibatkan DPW LIRA Jawa Timur.
“Kami juga akan mengirimkan tembusan laporan ke Kanwil Kemenag. Mirisnya, kami mendapatkan informasi dari salah satu KKM dan pihak lembaga yang merasa tertekan oleh Kemenag untuk segera menyelesaikan masalah ini. Jika benar adanya, hal ini menunjukkan bahwa pihak Kemenag mengetahui praktik-praktik tersebut dan membiarkannya terjadi,” tambahnya.
Slamet berharap laporan ini dapat menjadi pintu masuk untuk mengungkap seluruh dugaan pelanggaran, termasuk peran pihak pengawas dan pejabat yang membidangi di lingkungan Kemenag.
Ia juga menegaskan bahwa LIRA akan terus memantau perkembangan kasus ini sebagai bentuk kepedulian terhadap transparansi dan akuntabilitas di dunia pendidikan.(Pnn)
