Tabanan — Kelompok Subur Jaya, kelompok pengelola kompos organik di Desa Senganan, Kabupaten Tabanan, kini mulai menunjukkan transformasi signifikan setelah mendapatkan pendampingan dari dua perguruan tinggi di Bali, yaitu Universitas Mahasaraswati Denpasar (Unmas Denpasar) dan Universitas Panji Sakti Singaraja (Unipas Singaraja).
Melalui program pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan sejak Juni 2025, kelompok yang selama ini berfokus pada pengolahan sampah organik menjadi kompos kini tidak hanya mendapatkan peningkatan kapasitas teknis, tetapi juga pendampingan dalam aspek legalitas dan pemasaran produk. Dukungan ini menjadi langkah nyata dalam mendorong kelompok untuk “naik kelas” dan mampu bersaing di pasar pupuk organik yang terus berkembang.
Tim dosen yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri dari I Gusti Ngurah Made Wiratama, S.Pd., M.Si. (Ketua Tim, Unmas Denpasar), Ni Nyoman Ari Novarini, S.E., M.M. (Unmas Denpasar), dan Putu Shantiawan Prabawa, S.P., M.P. (Unipas Singaraja). Selain itu, kegiatan juga melibatkan mahasiswa, yaitu Ida Ayu Anggara Sri Anjani, I Gede Bagus Abimanyu Jaya Putra, dan Ni Komang Ayu Rista Anjani sebagai bagian dari implementasi pembelajaran di luar kampus.
Beberapa kegiatan utama yang dilakukan meliputi 1) Sosialisasi pentingnya penggunaan kompos organik dalam mendukung pertanian berkelanjutan dan menjaga kualitas lingkungan, 2) Pengujian kualitas kompos pada tanaman budidaya seperti bunga gumitir dan sawi, untuk mengetahui efektivitas produk dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman, 3) Pelatihan promosi digital melalui media sosial untuk memperluas jangkauan pemasaran produk, 4) Pelatihan pembukuan usaha, agar kelompok mampu mencatat dan mengelola transaksi usaha dengan lebih rapi dan profesional, 4) Pendampingan pendaftaran hak merek produk, sebagai bentuk penguatan identitas dan legalitas produk kompos yang mereka hasilkan.
Ketua tim pengabdian, I Gusti Ngurah Made Wiratama, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan memperbaiki kualitas produk, tetapi juga mendorong keberlanjutan usaha.
“Melalui pendampingan teknis dan manajerial, kami berharap Kelompok Subur Jaya dapat terus berkembang dan menjadi pelaku utama dalam pasar pupuk organik lokal. Terlebih, dengan adanya bantuan legalitas merek, kelompok kini punya pondasi usaha yang lebih kuat,” ujarnya. Pada minggu (27/7/2025)
Sementara itu, Sekretaris Kelompok Subur Jaya, I Nyoman Suarjana, menyampaikan rasa terima kasih atas pendampingan yang telah diberikan, “Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada tim dosen dan mahasiswa dari Unmas Denpasar dan Unipas atas semua ilmu, pelatihan, dan bantuan yang telah diberikan.
Bagi kami, ini bukan hanya soal meningkatkan produksi, tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri untuk memasarkan produk kami secara lebih luas dan profesional,” ungkapnya.
Kegiatan ini didukung penuh oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, melalui alokasi dana pengabdian tahun anggaran 2025 sebesar Rp48.075.000.
Dengan adanya sinergi antara dunia pendidikan tinggi dan masyarakat, program ini diharapkan mampu mempercepat terciptanya ekosistem pertanian organik berbasis komunitas yang berkelanjutan, sekaligus menjadi model kolaborasi produktif antara kampus dan desa.(red)