Portal Nusantara News.id, Pamekasan, — Kinerja Bea Cukai Madura kembali menjadi sorotan tajam. Dewan Pimpinan Daerah Lumbung Informasi Rakyat (DPD LIRA) Kabupaten Pamekasan mengecam keras dugaan praktik tebang pilih dalam penindakan rokok ilegal yang terjadi di wilayah Madura.
Ketua DPD LIRA Pamekasan, Slamet Riyadi, mengungkapkan kekecewaannya terhadap sikap Bea Cukai yang berkantor di Pamekasan. Ia menilai instansi tersebut hanya berani bertindak di wilayah seperti Sampang dan Sumenep, namun terkesan “ompong” saat harus menindak peredaran rokok ilegal di Kabupaten Pamekasan sendiri.
“Penyegelan gudang rokok ilegal di Camplong, Sampang itu aksi yang bagus. Tapi kenapa di Pamekasan Bea Cukai Madura hanya diam tak berkutik? Padahal di sini diduga menjadi sarang besar gudang produksi rokok ilegal,” tegas Slamet kepada media pada hari Selasa 5/8/25.
Ia juga menyebut bahwa penindakan selama ini hanya sekadar pencitraan dan lebih menyasar wilayah yang dianggap lemah.
Sementara di sisi lain, dugaan pusat produksi rokok ilegal di Pamekasan justru seolah dibiarkan begitu saja.
“Pamekasan ini saya duga jadi ‘anak emas’ Bea Cukai. Produksi rokok ilegal berjalan lancar tanpa hambatan, minim bahkan nihil penindakan. Saya menduga ada pembiaran yang terstruktur. Bea Cukai hanya berani kepada rakyat kecil atau kurir,” katanya dengan nada geram.
Sebelumnya, Bea Cukai Madura menyegel sebuah gudang rokok ilegal di Camplong, Sampang pada akhir Juli 2025, lengkap dengan penyitaan dua unit mesin produksi. Namun aksi itu justru menimbulkan kritik tajam karena dinilai tidak konsisten dan terkesan diskriminatif.
“Penyegelan di Sampang justru menegaskan bahwa aparat lemah dalam menindak pelanggaran yang lebih besar. Apa Bea Cukai ini sudah jadi macan ompong kalau di Pamekasan, yang diduga jadi kandang mafia rokok ilegal?” sindir Slamet.
Sebagai bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan ini, DPD LIRA Pamekasan akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di kantor Bea Cukai Madura.
Mereka menuntut penindakan yang adil dan menyeluruh terhadap seluruh pabrik rokok ilegal yang ada di wilayah Madura, termasuk Pamekasan.
“Jangan cuma bertaring tajam di Sampang, tapi ompong saat berhadapan dengan pengusaha rokok di Pamekasan. Jika ini terus dibiarkan, kami siap turun ke jalan,” pungkasnya.(Pnn)